PORTALSEJARAH – Bangunan Istana Maimun merupakan salah satu peninggalan sejarah dari Kerajaan Deli yang saat ini difungsikan sebagai museum kota Medan. Istana Maimun berlokasi di Jalan Brigjend Katamso No. 1, Medan, Sumatera Utara.
 Istana Maimun juga telah menjadi salah satu tujuan wisata sejarah terkenal di Medan yang memanjakan mata para  pengunjung dengan kemegahan arsitekturnya
Sejarah Istana Maimun
Istana Maimun awal dibangun oleh Sultan Ma’mun  Al Rashid Perkasa Alamsyah, yang  pada saat itu memerintah Kerajaan Deli antara tahun 1873–1924.
Nama Maimun sendiri diambil untuk nama dari istana tersebut dari nama permaisuri sultan yang bernama Siti Maimunah. Selain untuk sebagai bukti cinta sultan kepada permaisurinya, kata maimun juga berasal dari bahasa Arab yang berarti berkah. Sultan Ma’mun Al Rashid Perkasa Alamsyah menjadi sultan pertama yang menempati Istana Maimun setelah selesai dibangun,.
Istana Maimun menggantikan peran dari istana Kesultanan Deli yang sebelumnya berada di Medan Labuhan. Pemindahan pusat pemerintahan itu dilakukan sultan karena sultan ingin ibu kota barunya berada di di wilayah jantung Kota Medan.
Selain itu juga, wilayah Medan Labuhan dianggap sudah terlalu sesak dengan aktivitas perniagaan. Dan dianggap tidak nyaman lagi bagi Sultan untuk wilayah tersebut.
Arsitek yang telah menbangun kemegahan dari Istana Maimun adalah tentara Kerajaan Hindia Belanda, , Kapten Konijnlijk Nederlands-Indische Leger (KNIL). Â Theodore van Erp.
Salah satu hal yang menarik dari Istana Maimun adalah bangunan ini memiliki gaya arsitektur lintas budaya. Â Tidak hanya melayu namun dipadukan antara corak Eropa, Persia, India, Melayu, dan Indonesia.
Gaya arsitektur Melayu dapat kita temukan pada bagian atap istana yang dibangun berbentuk limas. Kemudian ada juga corak pucuk rebung serta awan boyan. Nuansa Eropa dalam Istana Maimun tterlihat dari tiang-tiang penyangga, dinding vertikal, kubah, dan juga lampu-lampu gantung yang sengaja didatangkan langsung dari Perancis.
Sedangkan perabot yang digunakan istana didatangkan langsung dari Belanda dan Inggris. Lantai tangga utama, pintu masuk balairung, tempat Sultan untuk menerima tamu dan menggelar upacara, mencirikan budaya dari Italia.
Istana Sudah Tidak Ditempati
Saat ini, Istana Maimun sudah tidak lagi digunakan sebagai tempat tinggal bagi sultan, Namun masih digunakan untuk acara adat. Biasa dilaksanakan pada sayap kanan dan kiri bangunan.
Sementara itu, Â bagian utama dari Istana Maimun saat ini dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata sejarah kota Medan. Istana Maimun juga telah ditetapkan sebagai cagar budaya sesuai dengan Undang-Undang tahun 2010. Tentang Cagar Budaya. Status cagar budaya Istana Maimun juga diperkuat dengan Surat Keputusan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Tidak hanya itu, Hal ini juga diatur dalam Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 6 Tahun 1988 tentang Pelestarian Lingkungan yang Bernilai Sejarah Arsitektur Kepurbakalaan.
BACA JUGA : SEJARAH CANDI PRAMBANAN YANG ADA DI YOGYAKARTA