Tangki Basilika, atau Basilika Cisterna (Yunani: Βασιλική Κινστέρνα, Turki: Yerebatan Sarnıcı atau Yerebatan Saray, “Wadah Bawah Tanah” atau “Istana Bawah Tanah”). Merupakan Tangki yang terbesar dari beberapa ratus tangki kuno yang terletak di bawah kota Istanbul, Turki. Tangki air, yang terletak 150 meter (490 kaki) barat daya Hagia Sophia di semenanjung bersejarah Sarayburnu, dibangun pada abad ke-6 pada masa pemerintahan kaisar Bizantium Justinian I. Saat ini ruangan tersebut disimpan dengan sedikit air, untuk akses publik di dalam ruangan.
SEJARAH DIBANGUNNYA TANGKI BASILIKA
Tangki air bawah tanah ini disebut Basilika karena terletak di bawah alun-alun besar, Basilika Stoa, di Bukit Pertama Konstantinopel. Sebelum pembangunannya, sebuah basilika besar berdiri di lokasi tersebut. Bangunan ini dibangun pada Zaman Romawi Awal antara abad ke-3 dan ke-4 sebagai pusat komersial, hukum, dan seni. Basilika ini dibangun kembali oleh Illus setelah kebakaran pada tahun 476.
BACA JUGA : Mengenal Gua Ajanta Peninggalan Sejarah Agama Buddha
Teks-teks kuno menunjukkan bahwa tangki basilika berisi taman-taman yang dikelilingi oleh barisan tiang yang menghadap ke Hagia Sophia. Menurut sejarawan kuno, Kaisar Konstantinus membangun sebuah bangunan yang kemudian dibangun kembali dan diperbesar oleh Kaisar Justinianus setelah kerusuhan Nika pada tahun 532, yang meluluhlantahkan kota tersebut.
Teks sejarah menyatakan bahwa 7.000 budak terlibat dalam pembangunan waduk tersebut.
Tangki air yang diperbesar menyediakan sistem penyaringan air untuk Istana Agung Konstantinopel dan bangunan lain di Bukit Pertama. Dan terus menyediakan air ke Istana Topkapi setelah penaklukan Ottoman pada tahun 1453 dan hingga zaman modern.
Keberadaan waduk tersebut akhirnya dilupakan oleh semua orang kecuali penduduk setempat yang masih mengambil air dari situ hingga, pada tahun 1565, pengelana Perancis Petrus Gyllius meninggalkan catatan tentangnya. Gyllius tercatat sedang mendayung di antara tiang dan melihat ikan berenang di air di bawah perahu.