Benteng Akershus atau Kastil Akershus adalah kastil abad pertengahan di ibu kota Norwegia. Oslo, yang dibangun untuk melindungi dan menyediakan sebuah kediaman kerajaan untuk kota. Sejak Abad Pertengahan, benteng ini menjadi pusat dari wilayah utama dan kemudian wilayah utama Akershus. Yang awalnya merupakan salah satu dari empat wilayah utama Norwegia dan mencakup sebagian besar Norwegia Timur. Benteng itu sendiri terletak di wilayah utama Akershus hingga tahun 1919, dan juga di sub wilayah Akershus yang lebih kecil hingga tahun 1842.
BACA JUGA : Sejarah Panjang Dari Benteng Menara London
Kastil ini juga pernah digunakan sebagai pangkalan militer, penjara dan saat ini menjadi kantor sementara perdana menteri Norwegia.
Sejarah dan Penggunaan Militer
Benteng ini pertama kali digunakan dalam pertempuran pada tahun 1308, ketika dikepung oleh adipati Swedia Eric dari Södermanland, yang saudaranya memenangkan takhta Swedia pada tahun 1309. Pengepungan tersebut akhirnya dipatahkan oleh tentara lokal Norwegia dalam sebuah pertempuran. (Pertempuran ini merupakan bagian utama dari plot novel sejarah Sigrid Undset. In the Wilderness, volume ketiga dari tetraloginya The Master of Hestviken.)
Pada tahun 1449-1450 kastil ini dikepung lagi, kali ini oleh raja Swedia Karl Knutsson Bonde. Tetapi dia harus menghentikan pengepungan tersebut setelah beberapa saat. Kastil ini tidak dikepung lagi sampai tahun 1502 ketika tentara Skotlandia yang melayani raja Denmark mengepung kastil tersebut untuk merebutnya kembali dari tangan bangsawan Norwegia Knut Alvsson.
Akershus dikepung lagi pada tahun 1523, kali ini oleh tentara Swedia namun penduduk Oslo, atas perintah Hans Mule, membakar rumah mereka dalam upaya mengusir mereka dan Swedia mundur setelah beberapa saat. Raja Christian II mengepung kastil tersebut dari tahun 1531 hingga 1532 tetapi pengepungan tersebut dicabut oleh pasukan dari Denmark dan Lübeck. Setelah pengepungan ini kastil diperbaiki dan diperkuat.
Perang Dunia II
Benteng tersebut tidak pernah berhasil dikepung oleh musuh asing. Namun mereka menyerah tanpa perlawanan kepada Nazi Jerman pada tahun 1940 ketika pemerintah Norwegia mengevakuasi ibu kota dalam menghadapi serangan Jerman yang tidak beralasan terhadap Denmark dan Norwegia (lihat Operasi Weserübung).
Selama Perang Dunia II, orang-orang dieksekusi di sini oleh penjajah Jerman, termasuk anggota kelompok Pelle. Benteng ini dibebaskan pada 11 Mei 1945, ketika diserahkan kepada Terje Rollem atas nama gerakan perlawanan Norwegia. Setelah perang, delapan pengkhianat Norwegia yang diadili karena kejahatan perang dan dijatuhi hukuman mati juga dieksekusi di benteng tersebut. Di antara mereka yang dieksekusi adalah Vidkun Quisling dan Siegfried Fehmer.