Asal usul suku Batak secara umum diketahui dari nenek moyangnya yang berasal dari Asia Selatan yang tinggal di Pulau Sumatera. Suku Batak juga dikenal sebagai penutur bahasa Austronesia.. Asal Usul Suku Batak, Suku Batak berasal dari provinsi Sumatera Utara. Sekitar 2.000 tahun sebelum masehi, wilayah Sumatera Utara dihuni oleh orang-orang yang merantau dari Tiongkok bagian selatan atau orang Melayu Proto dan Melayu Deutro.
Mereka tinggal di dataran tinggi sekitar Danau Toba. Kelompok tersebut mulai membuat pemukiman di Sianjur yang kemudian berkembang dan menyebar ke wilayah sekitarnya. Keberadaan Siraja Batak di Tapanuli merupakan titik tolak berdirinya peradaban Batak. Ia juga dianggap sebagai nenek moyang seluruh orang suku Batak.
Di antara perbukitan yang mengelilingi Danau Toba terdapat sebuah bukit berdinding belerang yang disebut Pusuk Buhit atau Puncak Bukit. Bukit tersebut kemudian diyakini sebagai tempat pertama turunnya masyarakat Batak. Awalnya kelompok Proto Melayu berasal dari Asia Selatan. Kemudian, mereka bermigrasi ke Indonesia melalui Pulau Sumatera melalui Semenanjung Malaya. Setelah sampai di Pulau Sumatera, rombongan menetap di sekitar Danau Toba.
Marga Pada Suku Batak
Suku Batak terbagi menjadi 6 subsuku atau suku, yaitu Batak Toba, Karo, Mandailing, Pakpak, Simalungun, dan Angkola. Setiap suku mempunyai nama marganya masing-masing. Masyarakat Batak juga menganut ideologi patrilineal yaitu memahami garis keturunan ayah sehingga jika lahir anak dari suku Batak maka ia akan mengikuti marga sang ayah. Perlu diketahui, saat ini terdapat hampir 500 marga Batak. Jadi setiap suku mempunyai banyak marga.
Bahasa Suku Batak
Selain itu, ada enam aksen dalam bahasa Batak yang terbagi menurut suku asalnya. Keenam aksen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Aksen Simalungun, digunakan oleh Suku Batak Simalungun.
2. Aksen Pakpak, digunakan oleh suku Batak Pakpak.
3. Aksen Toba, digunakan oleh suku Batak Toba, Angkola dan Mandailing.
4. Aksen Karo, digunakan oleh suku Batak Karo.
BACA JUGA : Asal Usul Kota Pontianak Dari Hutan Belantara Hingga pusat urban
Tradisi Dan Kebudayaan Suku Batak
a. Tradisi Mangulosi
Mangulosi merupakan salah satu tradisi dan budaya Batak. Tradisi ini berupa pemberian kain tenun khas Batak yaitu kain Ulos oleh tokoh yang lebih tua atau dikenal dengan istilah hula-hula.
b. Tari Tor-tor
Tari Tor-tor merupakan tarian tradisional dari kebudayaan Batak. Tarian ini biasanya ditampilkan pada berbagai acara, seperti upacara adat dan keagamaan, pernikahan, atau penyambutan tamu.
c. Merantau
Sama halnya dengan suku Minangkabau, suku Batak juga mempunyai tradisi merantau. Tradisi ini berlaku bagi anak laki-laki yang menginjak usia dewasa. Mereka diharuskan merantau dan belajar bekerja serta hidup mandiri.
d. Kenduri Laut
Kenduri Laut merupakan upacara adat yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang telah diperoleh selama 1 tahun.
Upacara adat ini umumnya dilakukan oleh masyarakat Batak di Tapanuli Tengah dan dilaksanakan pada bulan Oktober setiap tahunnya. Sesuai dengan namanya, festival laut ini diadakan di tepi pantai dan dilaksanakan pada malam hari hingga siang hari.
e. Martarombo
Demi menjaga tali persaudaraan, ketika merantau, masyarakat Batak biasanya melaksanakan tradisi martarombo yang artinya ‘mencari saudara’.
Dalam tradisi ini, ketika merantau, masyarakat Batak akan mencari sesama suku Batak dan biasanya mereka akan tinggal berdekatan di daerah tersebut agar tetap terhubung satu sama lain.