Asal Usul Suku Jawa, Tradisi Dan Kebudayaan-Nya

Estimated read time 3 min read

Asal Usul Suku Jawa, Berdasarkan penemuan para arkeolog, suku Jawa telah ada selama jutaan tahun dengan ditemukannya fosil seperti Pithecanthropus Erectus dan Homo Sapiens di berbagai tempat di Pulau Jawa. Sedangkan pendapat para ahli sejarah menyatakan lain, Asal Usul Suku Jawa yakni meyakini bahwa nenek moyang orang Jawa berasal dari Yunan, Tiongkok yang melakukan perjalanan ke beberapa daerah di nusantara.

Sumber lain juga berasal dari Kronik Jawa Kuno, yang menyebutkan bahwa nenek moyang suku Jawa berasal dari seorang pangeran kerajaan Kling yang dikecualikan dari perebutan kekuasaan. Raja membangun kerajaan baru bernama Javaceckwara bersama para pengikutnya. Asal usul suku Jawa juga terdapat pada surat kuno keraton Malang yang menyebutkan Raja Rum – Raja kesultanan Turki pada tahun 450 SM yang kemudian menemukan pulau yang sangat subur.

Tradisi Dan kebudayaan Suku Jawa

1. Tari Tradisional, Perkembangan kebudayaan Jawa tidak lepas dari keterampilan seni, salah satunya seni tari. Beberapa tarian tradisional yang berkembang di kalangan masyarakat Jawa antara lain Tari Serimpi, Tari Gambyong, Tari Beksan Wiring, dan Tari Jathilan. Selain itu, tarian tradisional Jawa juga diketahui menggunakan iringan alat musik Gamelan.

BACA JUGA : Mengenal Asal Usul Suku Aceh Hingga Tradisi-Nya

2. Rumah Adat, Rumah adat yang dibangun oleh suku jawa mempunyai bentuk yang khas berupa Rumah Joglo. Nama Rumah Joglo berasal dari istilah Jawa “tajug” dan “loro” yang berarti gabungan dua tajug. Rumah joglo yang terbuat dari kayu mempunyai ciri khas atapnya yang berbentuk kerucut dan limas. Pada zaman dahulu, Rumah Joglo merupakan penanda status sosial karena tidak semua orang mampu membangunnya.

3. Pakaian Adat, Pakaian adat atau pakaian adat wanita suku jawa dikenal dengan nama kebaya. Walaupun daerah satu dengan daerah lain mempunyai kebaya dengan gaya yang berbeda-beda, namun pada prinsipnya setiap kebaya memiliki kesamaan. Salah satunya adalah penggunaan kain jarik sebagai bawahan, penggunaan kemben untuk menutupi tubuh bagian atas, dan penggunaan sanggul atau sanggul. Sedangkan laki-laki dari suku Jawa akan memakai Surjan dengan penutup kepala seperti blangkon.

4. Upacara Adat, Berbagai upacara adat erat kaitannya dengan kepercayaan dan budaya yang berkembang pada masyarakat Jawa. Beberapa tradisi masih dilestarikan hingga saat ini, dan banyak orang yang menantikan penerapannya. Sebut saja tradisi menyambut bulan Syawal yaitu Grebeg Syawal atau tradisi menyambut bulan Suro. Ada pula tradisi lain seperti Wetonan, Ruwatan, Sadranan, dan Tedhak Siten.

Ciri-ciri Suku Jawa

Dilansir dari laman Gramedia, masyarakat Jawa dapat dikenali dari bahasa, garis keturunan, falsafah hidup dan sikapnya yang masih dapat dicermati hingga saat ini. Herusatoto (1987) mendefinisikan masyarakat Jawa adalah masyarakat yang hidup dan berkembang dari zaman dahulu hingga sekarang dan secara turun temurun menggunakan bahasa Jawa dalam berbagai dialek dan mendiami sebagian besar pulau Jawa.

 

You May Also Like

More From Author