Sejarah Mimika Provinsi Papua Tengah, Ibu Kota Timika

Estimated read time 3 min read

Sejarah Mimika adalah salah satu kabupaten di provinsi Papua Tengah, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Timika. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2023, jumlah penduduk Kabupaten Mimika sebanyak 314.658 jiwa dengan kepadatan penduduk 14 jiwa/km².

Di distrik ini terdapat tambang emas dan salah satu tambang emas terbesar di dunia milik PT Freeport Indonesia yang terletak di kawasan Distrik Tembagapura. Terdapat bandara nasional di kabupaten ini yaitu Bandara Moses Kilangin yang terletak di Kecamatan Mimika Baru. Serta Pelabuhan Nasional yang ada di kabupaten ini yaitu Pelabuhan Poumako yang terletak di Kabupaten Mimika Timur.

Mimika memiliki topografi yang beragam. Terdapat dataran rendah dengan geografi rawa dan sungai yang suku aslinya adalah suku Kamoro dan suku Sempan yang terkenal dengan ukirannya, serta daerah dataran tinggi yang suku aslinya adalah suku Amungme dan suku Damal.

Desa-desa di pesisir barat Mimika sebelumnya tidak memiliki akses yang baik terhadap sagu karena hutan semakin menyusut. Desa-desa tersebut adalah Poraoka, Kipia, Maparpe, Wumuka dan juga Umar (di bawah walikota) dan Aindua. Jadi desa-desa ini bekerja sama untuk mendapatkan akses terhadap sagu dari desa-desa di sebelah timurnya hingga Impiri dan Yaraya.

Terdapat Bandara Nasional

Terkadang dengan bertukar kapal Kano atau dengan intimidasi dan unjuk kekuatan. Meskipun Tarya We kekurangan akses, terhadap sagu dan jumlah penduduknya relatif kecil. Namun posisinya yang strategis di Teluk Etna, memudahkan akses terhadap perdagangan peralatan besi, kain, dan hiasan tubuh. Kekurangan pasukan, bisa dibantu dengan senjata api. Sebuah pantai di Yaraya dikenal dengan nama Minaki Tiri (pantai gun) karena diserang oleh pihak penyerang Naowa, pemimpin konfederasi yang juga disebut Raja Kipia.

BACA JUGA : Asal Usul Dan kultur Kota tanjung Selor Timur Kalimantan

Melihat kondisi pemerintahan saat itu, dengan jumlah pegawai perwakilan kecamatan yang sangat sedikit dan luasnya wilayah pelayanan pemerintahan. Maka Pemerintah Daerah Tingkat II Fakfak, memandang perlu untuk memperluas wilayah pemerintahan. Dalam rangka meningkatkan, kualitas pemerintahan. Kualitas pelayanan pemerintah, terhadap masyarakat di wilayah Mimika. Yang tentunya memerlukan perhatian, dan pelayanan dari Pemerintah.

Hal itu diwujudkan dengan berdirinya Kantor Pembantu Bupati di Timika yang ditunjuk sebagai Pembantu Bupati Daerah Tingkat II Fak-Fak untuk wilayah Mimika oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Fakfak.

Memperhatikan perkembangan jumlah penduduk, luas wilayah, potensi serta bertambahnya tugas dan tanggung jawab di bidang pemerintahan, maka dipandang perlu dibentuk Pemerintahan Kabupaten Administratif sehingga ditunjuk Pembantu Pemerintahan Bupati Fak-Fak di wilayah Mimika. sebuah Kabupaten Administratif pada tanggal 8 Oktober 1996 oleh Menteri Dalam Negeri di Jayapura dengan Bupati pertama yaitu Drs.

Titus Oktovianus Poterayauw. Setelah dibentuk menjadi Kabupaten Administratif, ditetapkanlah wilayah Kecamatan yang terdiri atas Kecamatan Mimika Timur, Mimika Barat, Agimuga dan wilayah pemekaran Kecamatan Mimika Baru yang terletak di Timika.

You May Also Like

More From Author