Suku Betawi, Asal Usul, Kultur Rumah Bagi Seluruh Etnis

Estimated read time 3 min read

Kota Jakarta identik dengan suku Betawi yang merupakan suku asli ibu kota. Suku Betawi atau masyarakat Betawi berdomisili di Jakarta dan daerah sekitarnya seperti BOGOR, DEPOK, TANGERANG, dan BEKASI. Dilansir situs resmi Pemerintah Kota Jakarta Selatan, suku Betawi terbentuk pada abad ke-17. Hasil percampuran beberapa suku seperti Bali, Sumatera, Tionghoa, Arab, dan Portugis.

Jakarta yang terletak di pesisir pantai atau pesisir pantai, dalam perjalanan waktu menjadi kota perdagangan, pusat pemerintahan, pusat kegiatan politik, pusat pendidikan, dan disebut sebagai kota budaya. Proses pengembangannya sangatlah panjang, lebih dari 400 tahun yang lalu. Sejak saat itu, Jakarta menjadi arena percampuran budaya bagi pendatang dari berbagai etnis.

Dikarenakan berasal dari berbagai latar belakang, dan populasi ini mulai mencari identitas kelompok untuk membentuk masyarakat yang homogen dengan sendirinya. Nama ‘Betawi’ berasal dari kata ‘Batavia’ – yaitu nama yang diberikan Belanda pada masa penjajahan.

Anggota suku atau pendatang asing yang datang mulai menetap di Jakarta dalam waktu yang cukup lama. Suku pendatang yang pertama kali mendiami kota ini adalah suku Melayu, Jawa, Bali, Bugis, dan Sunda. Namun sedangkan orang asing yang pertama kali menetap di kota ini adalah orang Portugis, Cina, Belanda, Arab, India, Inggris, dan Jerman.

Unsur-unsur kebudayaan

Suatu suku atau bangsa berasimilasi dan melahirkan kebudayaan baru yang tampak dalam bahasa, seni, kepercayaan, cara berpakaian, makan, dan lain sebagainya. Istilah Suku Betawi, Bangsa dan Rakyat mulai populer pada tahun 1918, ketika Mohammad Husni Tamrin membentuk ‘Orang Betawi’.

Meski pada saat itu penduduk aslinya belum bernama Betawi, namun kota Batavia mulai disebut “tanah” Betawi. Kemudian, kategori ‘etnis’ untuk kelompok etnis ini mulai muncul pada sensus penduduk tahun 1930.

BACA JUGA : Asal Usul Suku Jawa, Tradisi Dan Kebudayaan-Nya

Menurut sejarah, asal usul istilah suku Betawi berasal dari kesalahan pengucapan kata Batavia sebagai Betawi. Masyarakat Betawi secara geografis terbagi menjadi dua bagian, yaitu Pusat dan Pinggiran.

Masyarakat Betawi Tengah meliputi kawasan Tanjung Priok atau mencakup radius 7 km dari Monas. Wilayah ini mayoritas yang dipengaruhi oleh budaya Melayu, dan agama Islam. Yang terlihat pada kesenian Samrah, Zapin dan berbagai jenis Rebana.
Sedangkan dari segi kebahasaan, banyak terjadi perubahan pada huruf vokal a pada suku akhir bahasa Indonesia menjadi e, misalnya guna menjadi gune. Sedangkan masyarakat Betawi pinggiran, yang sering disebut masyarakat Betawi Ora. Dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu bagian utara dan bagian selatan.

Masyarakat Ora Betawi mayoritas dihuni oleh pendatang dari Pulau Jawa yang berprofesi sebagai petani yang menanam padi, pohon buah-buahan, dan sayur-sayuran. Sedangkan untuk wilayah utara meliputi Jakarta Utara, Barat, Tangerang yang dipengaruhi oleh kebudayaan Tionghoa, misalnya musik Gambang Kromong, tari Cokek, dan teater Lenong.

Hingga saat ini, Betawi bukan sekedar suku saja. Namun merupakan identitas kota Jakarta dengan budayanya yang khas, serta memiliki nilai sejarah yang panjang dan berharga bagi peradaban di Indonesia.

You May Also Like

More From Author