Jejak Sejarah Kebudayaan India yang tersebar luas di Negara Indonesia, kerap menjadi perbincangan menarik di kalangan masyarakat. Tentu saja perjalanan kebudayaan India ke Indonesia melalui serangkaian proses yang panjang dan menarik. Sebelum membahas lebih jauh proses masuknya kebudayaan Hindu-Buddha, ada baiknya kita memahami pengertian dari istilah “kebudayaan” itu sendiri.
Kata “kebudayaan” berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “buddhayah” yang berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, “culture” dikenal dengan istilah “culture” yang berasal dari bahasa latin “colere” yang berarti mengolah atau mengerjakan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan “kebudayaan” meliputi pemikiran, akal, adat istiadat, atau segala sesuatu yang sudah menjadi suatu kebiasaan yang sulit diubah. Secara sederhana “kebudayaan” dapat diartikan sebagai pola atau kebiasaan yang terus dipelihara.
Kebudayaan India telah hadir di Indonesia sejak abad ke 5 Masehi, ditandai dengan hadirnya kepercayaan Hindu dan Budha. Teori-teori yang menggambarkan masuknya kebudayaan India antara lain teori Brahmana, Ksatria, Vaisya, dan Balikur. Dalam teori Brahmana, kepercayaan atau agama Hindu-Buddha diturunkan ke Indonesia melalui para pendeta, yang dibuktikan dengan prasasti berbahasa Sansekerta. Dan sedangkan dalam teori Ksatria, masuknya kebudayaan India dilakukan oleh tentara India yang melarikan diri ke nusantara setelah kalah dalam pertempuran.
Keberagaman Budaya Indonesia Semakin Kaya Dan Menarik
Kemudian teori Waisya menyatakan bahwa kebudayaan India masuk ke Indonesia melalui para pedagang yang datang dan menetap di nusantara, kemudian menyebarkan kebudayaannya kepada masyarakat sekitar. Terakhir, teori Reverse Flow menjelaskan bahwa masyarakat adat datang langsung ke India dan kemudian menyebarkan budayanya di india. Dengan masuknya kebudayaan India, Indonesia memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakatnya, antara lain seni, kepercayaan atau agama, politik, dan masyarakat.
BACA JUGA : Sejarah Asal Usul Kepulauan Bangka Belitung
Agama Hindu-Buddha yang berkembang di Indonesia mengalami sinkretisme yaitu penggabungan dua keyakinan yang berbeda menjadi satu. Perbedaan agama Hindu-Buddha antara Indonesia dan India tercermin dalam pelaksanaan upacara ritual keagamaan oleh masyarakat Hindu-Budha di Indonesia, seperti upacara Nyepi yang dilakukan oleh umat Hindu di Bali namun tidak dilaksanakan di India.
Di bidang politik, masuknya umat Hindu-Budha ke nusantara mengubah sistem pemerintahan dari kepala suku menjadi raja. Hal ini terbukti dengan banyaknya kerajaan-kerajaan yang dibangun pada masa Hindu-Buddha, seperti Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Majapahit, Sriwijaya, dan lain-lain.
Terakhir, di bidang sosial, banyak terjadi perubahan pola hidup masyarakat akibat diperkenalkannya sistem kasta. Kasta-kasta tersebut, seperti Brahmana, Ksatria, Vaisya, dan Sudra, mempengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia. Meskipun demikian, kehidupan sosial masyarakat Indonesia tetap mengikuti perkembangan zaman, menerima unsur-unsur dari luar namun selalu menyesuaikan dengan tradisi masyarakat Indonesia itu sendiri. Oleh karena itu, sistem kasta di india tidak seketat dan mengikat seperti sistem kasta di India.