Sejarah Asal Usul Pulau Bangka adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah timur Pulau Sumatera, Indonesia dan termasuk dalam provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pulau Bangka terletak pada 1°-30°-3°-7′ Lintang Selatan dan 105°-45′-107′ Bujur Timur memanjang dari Barat Laut sampai Tenggara ± 108 Km. Sejarah mengungkap bahwa Pulau Bangka pernah dihuni oleh umat Hindu pada abad ke-7. Pada masa Kerajaan Sriwijaya, Pulau Bangka merupakan pulau yang merupakan wilayah taklukan kerajaan besar tersebut. Begitu pula Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Mataram juga tercatat sebagai kerajaan yang pernah menguasai Pulau Bangka.
Namun saat itu Pulau Bangka kurang mendapat perhatian masyarakat padahal letaknya sangat strategis. Meski ditemukan oleh orang Eropa, namun pulau ini masih sekedar pelengkap dari Pulau Sumatera yang tidak ada artinya karena pulau tersebut tidak menghasilkan rempah-rempah yang diperlukan. Karena ditinggalkan oleh penguasa saat itu, Pulau Bangka menjadi sasaran bajak laut (lanun) sehingga menimbulkan banyak bencana dan penderitaan bagi penduduk saat itu.
Asal Nama Bangka
Dalam berbagai publikasi pada pertengahan abad ke-20, pulau ini dieja “Banka”. Belakangan, pakar pertambangan senior Cornelis de Groot mengusulkan penulisan nama tersebut dengan ejaan “Bangka”. Berikut nama Pulau Bangka:
Mo-Ho-Hsin
Asal usul nama Bangka menurut I-Tsing disebut Mo-Ho-Hsin, letaknya di Kota Kapur, tetangga Sriwijaya. Kota Kapur berada di pesisir Selat Bangka, menghadap ke delta sungai Musi. Moho berasal dari kata Sansekerta moha yang berarti “bingung” atau “bingung”. Berdasarkan pengertian tersebut, Nia Kurnia (1983) menghubungkan kata bangka dengan istilah tua bangka yang berarti seseorang yang sudah tua dan linglung.
BACA JUGA : Perkembangan Kota Palembang Dan Budaya-Nya
Vanka, Vanka
Pulau Bangka berasal dari kata wangka (vanca) yang berarti “timah” dalam bahasa Sansekerta, karena daerah ini kaya akan pertambangan timah. Nama “Wangka” pertama kali muncul bersamaan dengan nama “Swarnabhumi” dalam buku sastra India Milindrapantha yang ditulis pada abad ke-1 SM. Swarnabhumi diidentifikasikan sebagai Pulau Sumatera, sehingga kuat dugaan bahwa yang disebut “Wangka” adalah Pulau Bangka. Loius-Charles Damais dalam bukunya Epigrafi dan Sejarah Nusantara menegaskan bahwa Bangka berasal dari kata wangka (vanca).
Bangkai
Pulau Bangka dalam sejarah Dinasti Ming (1368-1643) disebut Ma-Yi-dong atau Ma-yi-Tung.[4] Ma-yi-dong konon terletak di sebelah barat Pulau Gao-lan atau Pulau Belitung. Istilah ma-yin-dong adalah julukan para pedagang Arab untuk Pulau Bangka. Kata tersebut berasal dari kata mayit, sebuah kata halus untuk bangkai.[4] Menurut anggapan umum, “bangkai kapal” yang dimaksud adalah bangkai kapal yang tenggelam atau pecah karena karang yang menutupi bagian timur pulau ini.
Wangkang
Pendapat lain mengatakan bahwa nama Pulau Bangka berasal dari kata waka atau wangkang yang berarti kapal jung Tiongkok yang sering pecah dan tenggelam di sekitar Pulau Bangka.