Sejarah Negara Kosovo, Kosovo adalah sebuah provinsi di Serbia yang berada di bawah administrasi PBB, namun pada 17 Februari 2008 Kosovo mendeklarasikan kemerdekaannya secara sepihak. Deklarasi ini ditentang oleh Serbia, namun didukung oleh negara-negara Barat. Ibu kota Kosovo adalah Priština.
Kemerdekaan Kosovo telah diakui secara resmi oleh berbagai negara, antara lain Albania, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Turki. Negara-negara yang menolak kemerdekaan Kosovo antara lain Republik Rakyat Tiongkok, Rusia, dan Serbia. Pemerintah Indonesia sendiri berhati-hati dalam mengakui kemerdekaan Kosovo meski ada seruan dari beberapa kalangan agar Indonesia segera mengakui kemerdekaan Kosovo.
Kosovo adalah lokasi sengketa wilayah yang sedang berlangsung antara pemerintah Serbia dan penduduknya yang mayoritas beretnis Albania. Pada berdirinya Yugoslavia, Kosovo menjadi provinsi Serbia dengan status Daerah Otonomi Khusus. Namun sejak Perang Kosovo berada di bawah pengawasan PBB sebagai negara protektorat.
Menurut Survei Kantor Statistik Kosovo tahun 2005, jumlah penduduk Kosovo diperkirakan antara 1,9 hingga 2,2 juta jiwa. Dengan komposisi etnis sebagai berikut: 92% orang Albania, 4% orang Serbia, 2% orang Bosnia dan Gorani, 1% orang Turki, 1% orang Roma.
Kosovo Memerdekakan diri Dari Serbia
Kosovo telah didominasi oleh orang Albania sejak abad ke-19, namun demografi kuno Kosovo tidak diketahui secara pasti. Selain Albania, bangsa Albania tersebar tidak merata di Balkan dan tidak mencakup seluruh wilayah Kosovo. Misalnya, wilayah utara Kosovo didominasi oleh orang Serbia, sedangkan di luar Kosovo dan Albania terdapat lebih banyak orang Albania, seperti di Makedonia barat laut dan Lembah Preševo ​​di Serbia selatan.
BACA JUGA : Asal Usul Negara Kazakhstan ( Negara Yang Maju )
Dengan pertumbuhan penduduk yang mencapai 1,3% per tahun, suku Albania Kosovo mempunyai pertumbuhan penduduk tercepat di seluruh benua Eropa. Populasi Kosovo telah tumbuh 460% dari tahun 1921 hingga 2003, dan orang Albania sendiri merupakan 80% dari populasi pada tahun 1991, jauh dari 60% yang dicapai pada tahun 1931. Hal ini juga dipengaruhi oleh migrasi orang Serbia dari wilayah Kosovo karena kehadiran operasi pembersihan etnis selama Perang Kosovo.
Orang Serbia memiliki banyak ikatan budaya dengan kelompok etnis lain di Eropa Tenggara. Mayoritas suku ini menganut agama Kristen Ortodoks Timur. Bahasa Serbia (versi standar bahasa Serbo-Kroasia) adalah bahasa resmi Serbia, salah satu bahasa resmi Bosnia dan Herzegovina, dan digunakan oleh banyak orang di Montenegro.
Di bidang kepercayaan, Konstitusi Kosovo menetapkan Kosovo sebagai negara sekuler. Yang tidak memihak agama apapun, dan juga menjamin kebebasan beragama. Menurut penelitian tahun 2013 dan 2014, Kosovo menempati peringkat pertama. Di Balkan dan kesembilan di dunia sebagai negara yang “bebas dan setara” dalam hal agama dan ateisme. Sensus tahun 2011 menyebutkan 96% penduduk Kosovo beragama Islam (mayoritas Sunni dan Syiah). dan 3% Kristen Minoritas (Mayoritas Kristen Katolik di populasi Serbia dan Kristen Ortodoks di populasi Albania). selebihnya menganut agama lain/ateisme