Sejarah Asal Usul Suku Kanum, Suku Kanum yang mendiami wilayah perbatasan Kabupaten Merauke, Papua Selatan dan Papua Nugini. Suku Kanum dianggap sebagai subsuku Marind, namun mereka mempunyai bahasa tersendiri. Yaitu bahasa Kanum yang termasuk dalam rumpun bahasa Yam, sehingga lebih dekat. Dengan bahasa Yei dan suku-suku lain di Papua Nugini. Bila dibandingkan dengan bahasa Marind yang merupakan suku lokal terbesar di Merauke.
Suku ini merupakan salah satu suku bangsa yang mendiami kawasan Taman Nasional Wasur. Dalam masyarakat suku Kanum terdapat beberapa marga antara lain Mbanggu, Ndimar, Ndiken, Sanggra, Mayuwa, Gelambu, dan Kul. Peta sebaran suku Kanum di Kabupaten Merauke, Indonesia.
Suku Kanum tersebar di beberapa desa di perbatasan Indonesia-Papua Nugini, khususnya di Kabupaten Merauke. Di Indonesia, Suku Kanum mempunyai wilayah adat yang luas di kawasan Taman Nasional Wasur. Yaitu taman nasional di dataran rendah dengan topografi rawa, hutan, dan sabana.
Sejarah Asal Usul Dengan Adanya Asal Usul Suku Kanum
Perburuan dilakukan secara tradisional dengan menggunakan busur, tombak, dan parang.[3] Suku Kanum juga mengambil tumbuhan dari alam seperti sagu dan membudidayakan. Umbi-umbian seperti gembili (dalam bahasa daerah disebut nai), kedua tumbuhan tersebut dijadikan makanan pokok.
Suku Kanum tersebar di Kecamatan Sota dan Naukenjerai di Kabupaten Merauke. Masyarakat Kanum dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil berdasarkan bahasanya. Misalnya penutur Kanum Smarky di Desa Rawa Biru, penutur Kanum Sota di Sota. Penutur Kanum Ngkâlmpw atau Ngkalembu/Ngkolmpu di Desa Yanggandur, dan penutur Kanum Barkari di Desa Kondo.
Suku Kanum juga tinggal di Papua Nugini dan masih sering berhubungan dengan suku Kanum di Indonesia. Mereka kerap datang ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota dengan berjalan kaki atau bersepeda yang jaraknya puluhan kilometer. Dari desanya untuk membeli kebutuhan pokok untuk ditukar dengan hasil pertanian seperti ikan dan hewan liar.
Baca Selengkapnya……………..Sejarah Asal Usul Adanya Peradaban Dan Peninggalan Suku Inca